Kamis, 16 April 2015

Puisi Pendongkrak Peradaban

Dahulu islam dikenal sebagai peradaban yang anggun lagi tebarkan rasa nyaman,
ia menjadi abad keemasan pusatnya perkembangan di setiap zaman,
mampu hadirkan umara' pelindung sekaligus pelayan untuk arahkan umat menuju ketaatan,
mampu lahirkan ulama' sekaligus ilmuwan berbakat lagi rupawan.

Dengan berbagai kemajuan yang diraih kaum muslim barat tentu takkan tinggal diam,
berbagai cara mereka upayakan, ratusan referensi coba mereka khatam,
mulailah babak baru yang penuh konspirasi demi jatuhkan islam,
sungguh hari tiada tenang bila dunia dipenuhi cahaya rahmatan lil islam.

Ketika lemahnya ikatan garis batas kebangsaan mereka propagandakan sebagai kebanggaan,
ketika qur'an dan hadist hanya dijadikan mantra kuno dan hiasan pajangan,
ketika pintu ijtihad yang direkomendasikan sudah tak lagi dibukakan,
ketika akhlaq individu satu-satu aspek keutamaan, 
ketika itulah penjajah barat melihat kesempatan untuk menyerang.

Kaum kafir sadar betul mustahil mereka hancurkan islam bila masih dalam satu kesatuan,
revolusi Perancis pun digemborkan sebagai pusat bagi siapa saja yang ingin berkembang,
kaum muslim terpengaruh dengan harapan dapat belajar apa itu kemajuan,
siasat kaum kafir sukses buahkan hasil sesuai yang diharapkan.

Dan kaum kafir juga sadar untuk hancurkan islam butuh pengorbanan dengan sedikit umpan,
wilayah negeri islam yang tadinya satu kesatuan dipecah belah dalam keping-kepingan,
yang masing-masing dibuat bangga akan ikatan kebangsaan,
padahal mereka diwajibkan untuk bersatu dalam satu kesatuan.

Al-hasil tahun 1942 Daulah Khilafah Islamiyah pemersatu umat resmi diruntuhkan,
terlaknat Mustafa Kemal at-Taturk tak ketinggalan turut ikut ambil bagian,
negeri-negeri islam tak cukup mereka pecah belah menjadi puluhan, 
mereka comotkan ide kufur demokrasi sebagai acuan dalam sistem hukum dan kepemerintahan,
umat semakin dibuat runyam dengan ratusan da'i dan ulama yang tebang pilih dalam perjuangan islam.

Islam kini hanya dianggap status yang tak pernah diwajibkan untuk diperjuangkan,
Qur'an kini hanya dianggap mantra pengusir setan yang gentayangan,
Sabda Rasul hanya dianggap perkataan orang zaman dulu yang tak bisa dipegang,
Halal dan haram hanya dianggap sudut pandang materialis yang mudah diarahkan,
Syariah Islam hanya dianggap aturan hidup yang khusus untuk orang arab,
Khilafah Islam hanya dianggap sistem kepemerintahan yang kuno penuh kepalsuan.

Padahal Islam diturunkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam termasuk manusia,
memberikan aturan sempurna yang membuahkan perangai akhlaq yang mulia,
menebarkan dakwah kebenaran melalui ketaatan sebab tak abai pada kebaikan di akhirat dan di dunia,
kapan kiranya kita mau bergerak untuk memperjuangkan keindahan risalah Islam yang kita cinta?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar